"ORDINARY to EXTRAORDINARY"
Haaaiiiiii ^‿^ !!! Baru sempat ngepost lagi nih :)
Di post ini aku mau share sama kalian semua, 2 bulan yang lalu aku sama temen-temen buat project film. yaa.. dalam rangka ngerjain tugas bahasa Indonesia.
Readers tau ga, awal dapet tugas ini aku ma temen2 bingung banget, soalnya kita2 tuh ga dapet kelompok, akhirnya pas 1 bulan sebelum batas akhir pengumpulan film, baru dapet kelompok.
Dalam proses pembuatan film ini, banyak banget halang rintang yang menghadang kami.Nih ya, rencana awal kami tu mau nanganin sendiri project filmnya, nah temen aku bilang udah ada orang yang mau minjemin kamera. Tapiiii, pas hari H meeting bahas soal project film, ternyata eh ternyata orang itu ga bisa dihubungin. #failed
Rencana awal diubah total, kami akhirnya mutusin buat make' PH dengan alasan kepepet waktu. Selama kurang lebih 3 hari keliling2 cari PH, akhirnya dapat juga. Lega deh perasaan. PH itu bilang mereka bisa nanganin film kami. Tapi akhirnya setelah ditunggu2, eh ternyata mereka hanya jadi 'PHP' buat kelompok kami. PH itu mutusin secara sepihak disaat waktu udah semakin kepepet. Waktu denger keputusan itu, kami nggak tau harus usaha gimana lagi. Semua PH kami hubungi nggak ada yang bisa nanganin kami, dengan alasan mereka udh nanganin banyak project lain. #failed
Tapi, Emang bener kata pepatah "Dimana ada kemauan, disitu ada jalan. Disaat genting seperti itu akhirnya kami ketemu juga orang yang bisa bantuin kami.Mereka Kak Daniel, Kak Disti, sama Kak Herza. Mereka itu pembimbing ekskul film di sebuah sekolah. Merekalah yang bantuin kami, memotivasi kami. Aku ingat banget kata-kata Kak Daniel "Kalian bisa kok nanganin sendiri, bahkan hanya dengan kamera digital biasa aja kalian udah bisa buat film. Kalian jangan terlalu berharap dengan PH, karena mereka itu hanya menawarkan hasil, bukan ilmu. Dengan kalian nanganin sendiri, kalian nggak hanya dapet hasil, tapi kalian juga dapet ilmu. Kalian bisa tau, bahkan terjun langsung gimana proses awal sampe akhir pembuatan film. Kalian bakal punya cerita tentang suka-dukanya project ini, yang bisa kalian bagi ke orang lain. Kalian punya cerita, yang lain "???" Nah itu kata-kata kak daniel yang membangkitkan lagi semangat kami.
Akhirnya, kembali ke rencana awal "nanganin project ini sendiri". Kami pun berbagi tugas, ada yang jadi sutradara, kameramen, penulis naskah, dan bagian2 lainnya.
Suka duka kami jalani waktu ngerjain project ini. Hmmm, dari mana dulu ya ceritainnya, suka dulu atau duka dulu? *confused. Aku putusin duka dulu aja ya. Dukanya itu, kalo saat proses syuting banyak anggota kelompok yang yaaa, bisa dikatakan *sok artis. Kenapa ? Ada yang nggak bisa syuting karena alasan yang dibuat2 lah, ngaret dateng ke lokasi syuting lah, dan macam2 tingkah yang lainnya. Selain itu, capeeekkk banget harus syuting setiap hari, apalagi waktu nggak libur. Kami harus bagi waktu, harus syuting setelah pulang sekolah. Mana lagi, nggak hanya project film tugas kami, sebagai pelajar SMA yang memiliki banyak mata pelajaran, kami juga harus ngerjain tugas-tugas pelajaran lain yang selalu datang setiap harinya bak gunung tinggi yang mengakibatkan berkurangnya jam tidur kami, bisa dikatakan biasanya hanya tidur 2-3 jam aja sehari. Yaa... itu lah sedikit dari duka yg kami jalani. Tapi, disaat sedang down2nya jalani tugas ini, ada suka dibalik itu semua. Selama project ini, kami *terutama anggota inti (Aku, Sari, Sita, Talitha, Syamsu, Zulvi dan Pras) kaya saudara yang deket banget. Kami selalu bareng, selalu ada disetiap syuting, makan bareng, ceria bareng, makan bareng, bersama-sama cari solusi disaat lagi ngadepin masalah, bahkan disaat capek2nya kita istirahat bareng *tidur. Oh ya, readers tau gak? dalam pembuatan film ini kami tuh masih menggunakan alat yg seadanya,sederhana ya untuk memperkecil biaya. Bahkan dalam film ini kami menggunakan kamera seadanya, yang kita dapet minjem, mulai dari kamera digital, handycam, sampe kamera DSLR. Tau gak alasan kita makek banyak kamera, satu alasan ! karena minjem, yaa.. kalo yang punya mau makek, kita kembaliin dan minjem ke yg lainnya lagi. Hiks, kasian banget ya kelompok kami.
Tapi walaupun begitu, selalu ada hikmah dibalik kejadian yang kita alami. Dalam project ini, kami bisa dipersatukan bak saudara disaat ada beberapa diantara anggota kelompok yang memiliki masalah intern sesama anggota kelompok. Kami jadi tau gimana proses pembuatan film yang ternyata tidak semudah mengembalikkan telapak tangan. Dan ynag terpenting "Kita nggak hanya dapetin hasil, tetapi juga ilmu. Dengan alat seadanya, kami bisa menghasilkan sebuah film yang yaaaahhh.. lumayan lahh buat pemula seperti kami, hehehehe *Oooopssmemujidirisendirilebihbaikdaripadamintapujioranglain
Ini beberapa foto saat pengerjaan film, chekidot
Aku sama Sita lagi gantiin Syamsu sang kameramen yg lagi take scene |
Mario (Zulvi) dan Tata (Sita) sedang take scene "Tapi, kayaknya itu bukan adegan di script deh, hmmm sita..sita ckckck" |
Zulvi dan Sita yg sedang frustasi setelah berulang kali take |
Nah, ini aku (paling kanan) sedang menjalani tugasku sebagai sutradara, bersama Pras (tengah) sbg asst kameramen dan si Zulvi yang ikut nimbrungm *oooppss kidding supi |
Udah selesai syuting, istirahat sambil minum es shanghai :) |
Aku bareng Sari, Pras, Zulvi dan Syamsu lagi serius lihat video hasil take, Nah lo si Sita malah eksis tuh difoto |
Break syuting |
Nah ini cover film kami berjudul "O" to "E" (Ordinary to Extraordinary), karena kebetulan aku sendiri yang nulis naskahnya (judulnya juga) makanya aku namain blog ini sama seperti film ini. Nggak tau kenapa aku selalu terinspirasi dengan kata2 "Ordinary to Extraordinary". Menurutku, seseorang yg ingin menjadi luar biasa itu, butuh proses, step by step, dari yang biasa hingga menjadi luar biasa.
Nah itu lah sepenggal dari ceritaku selama proses pengerjaan project film kami ini :)
Tag this entry @ZiaBazlinah, @SariRahayunia @ZulviDwiAshari@__sps__
@TalithaNdi @Syamsumuhtadi @PrasSutta
2 komentar:
hahah, bagus film nya kakak.. nanti buat film lg yaa :p
Okeh ;)
Post a Comment