Anda pasti sudah tahu bahwa mendengarkan musik favorit bisa pengaruhi mood. Namun tahukah Anda bahwa musik juga memiliki pengaruh kuat pada pikiran dan tubuh? Jika Anda termasuk orang yang tidak bisa lepas dari alunan musik tiap harinya, sebaiknya baca manfaat lain dari musik, yang dirangkum dari She Knows berikut ini.
1. Meningkatkan Stamina Saat Olahraga
Musik bisa pengaruhi mood Anda, khususnya saat sedang berolahraga. Jika Anda memainkan musik dengan tempo lambat, secara otomatis juga akan mempengaruhi stamina, tempo dan kecepatan Anda saat berolahraga. Untuk itu, pilihlah lagu dengan tempo yang agak cepat dan bersemangat sehingga kalori pun semakin banyak terbakar karena tubuh akan otomatis bergerak lebih cepat.
2. Musik Bantu Kurangi Stres
Sedang cemas atau takut? Musik bisa bantu Anda menghilangkan stres dan kecemasan, menurut data dari Asosiasi Terapi Musik di Amerika. Penelitian di Fakultas Kedokteran Universitas Yale menemukan, pasien yang mendengarkan musik favorit mereka selama 30 menit sebelum melakukan prosedur operasi, tingkat stresnya berkurang dan lebih santai. Untuk itu, dengarkan sedikit musik favorit sebelum menghadapi momen-momen menegangkan dalam hidup Anda.
3. Meningkatkan Kinerja
Sebuah jurnal dunia kerja yang dikutip dari She Knows menunjukkan, pegawai yang masih muda memiliki konsentrasi yang lebih baik jika mereka mendengarkan musik tanpa lirik. Musik instrumental akan bantu Anda fokus melakukan pekerjaan di kantor. Namun beberapa lagu yang sangat emosional bagi Anda, baik yang sangat atau bahkan tidak Anda sukai, justru akan menghilangkan fokus kerja Anda.
4. Turunkan Volume
Walaupun musik memiliki banyak potensi untuk mempengaruhi mood, namun menyalakannya dengan volume yang sangat kencang bukanlah ide yang baik. Bisa-bisa Anda malah terkena gangguan pendengaran, seperti dalam studi yang dilakukan National Institute on Deafness and Other Communication Disorders. Disebutkan, suara keras sampai 85 desibel bisa menyebabkan kerusakan pendengaran permanen. Jika Anda biasa menghidupkan iPod sampai volume maksimal, Anda berisiko meledakkan gendang telinga Anda dengan lebih dari 100 desibel. Untuk itu, jika teman sebelah dapat mendengar lagu yang didengarkan dari earphone, sebaiknya mulai kecilkan volumenya.
Berbeda jenis kelamin, beda pula asupan makanannya. Tahukan Anda bahwa ada beberapa makanan yang dapat mengoptimalkan kesehatan wanita, ketimbang dikonsumsi pria? Seperti yang dikutip dari She Know, berikut enam pilihan makanan yang wajib dikonsumsi para kaum hawa.
1. Yogurt
Youghurt rendah lemak mengandung protein yang sangat tinggi, rendah lemak dan juga bakteri sehat 'probiotik' yang dapat menjaga fungsi usus secara efisien. Dengan memasukan yogurt ke dalam menu makanan, berarti Anda bantu meringankan gejala sindrom iritasi usus dan gangguan pencernaan lainnya. Manfaat lainnya, terhindar dari infeksi miss V.
Yoghurt kaya akan kalsium yang penting bagi wanita untuk bantu menjaga kekuatan tulang dan gigi. Selain itu, yoghurt dapat mengurangi gekala PMS seperti perut kembung dan rasa cemas. Pilihlan yoghurt rendah lemak yang kemudian ditambah dengan makanan antioksidan seperti buah berry, kacang almond dan buah lainnya.
2. Ikan Salmon, Sarden dan Makarel
Beberapa jenis ikan tertentu kaya akan zat besi, kalsium, dan vitamin D yang semuanya sangat bermanfaat bagi kesehatan wanita. Asam lemak omega 3 dalam ikan salmon dapat memaksimalkan fungsi otak dan saraf. Manfaat vitamin D pada ikan tuna, sarden dan makarel bisa bantu tubuh menyerap kalsium lebih bayak dan mengurangi risiko osteoporosis serta tumor payudara dan ovarium.
3. Kacang-kacangan
Kacang mengandung protein tinggi dan serat, rendah lemaj dan dapat membantu dalam hal memeragin kanker payudara. Selain itu, kacang juga dapat menyeimbangkan hormon wanita, yang bermanfaat bagi mereka yang sedang alami PMS. Kacang juga mengandung asam folat yang penting bagi wanita menyusui, hamil atau sedang merencanakan kehamilan. Folat juga diyakini dapat mengurangi kemungkinan terkena cacat sumsum tulang belakang pada bayi yang baru lahir.
4. Tahu
Protein kedelai sangat bagus untuk jantung dan bantu menurunkan kadar kolesterol. Tahu juga kaya akan zat besi yang beguna bagi kesehatan wanita. Cara memasak tahun yang cukup mudah adalah dengan menumisnya bersama dengan sayur-sayuran yang tak kalah sehat.
5. Tomat
Kandungan lycopene dalam tomat dapat membantu melindungi tubuh terhadap kanker payudara, kanker serviks dan penyakit jantung. Zat tersebut juga berpotensi membuat Anda tampak lebih muda, karena beberapa penelitian telah mengungkapkan bahwa lycopene dapat membantu melindungi tubuh terhadap kerusakan akibat sinar UV dari matahari.
6. Buah Berry
Buah yang termasuk dalam jenis berry dipercaya memiliki kadar antioksidan terbesar yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker. Para peneliti menemukan bahwa jus buah berry dapat membuat bakteri berhenti menempel pada dinding kandung kemih, yang pada dasarnya membantu untuk melawan infeksi saluran kemih (ISK). Buah berry seperti blueberry, stroberi dan raspberry juga mengandung vitamin C, asam folat dan nutrisi pelawan kanker, anthocyans.
Film Innocence of Muslims - Innocence of Muslims adalah sebuah film beranggaran rendah yang dibuat pada tahun 2012 dan berisi tentang hinaan terhadap umat Islam dan juga Nabi Muhammad. Beredarnya trailler film ini di Youtube pada awal bulan Juli 2012 telah membawa gejolak diberbagai negara dengan masyarakat mayoritas Islam di Dunia pada awal bulan September 2012.
Menurut pemberitaan CNN, pembuat film Innocence of Muslims sendiri adalah seorang yang bernama Nakoula Basseley Nakoula (55) dengan nama samaran Sam Bacile. Nakoula tercatat sebagai warga Southern California, Amerika Serikat, dan dari biografi hidupnya diketahui pernah dihukum atas kasus penyelewengan perbankan pada tahun 2009 dan pernah dikenal sebagai tahanan luar selama 5 tahun.
Belakangan dari pengakuan para pemeran film Innocence of Muslims, diketahui bahwa pada awalnya konsep film itu adalah genre drama dengan judul Desert Warriors. Film itu sendiri seharusnya bercerita tentang peristiwa kuno yang terjadi 2 ribu tahun yang lalu.
Para pemeran film tersebut juga merasa terkejut setelah penulisan skrip yang berubah secara drastis. Bila pada masa shooting, Muhammad disebut dengan nama "Master George" dan setelah film kontroversial itu diproduksi, pengisi suara mulai memainkan peranannya. Dengan beredarnya film Innocence of Muslims yang menyerang umat Islam dan menghina Nabi Muhammad membuat para pemeran merasa telah dibohongi oleh sutradra film yang tidak lain adalah sosok Sam Bacile. Protes Film Innocence of Muslims
Munculnya film Film Innocence of Muslims telah memunculkan reaksi protes dari berbagai masyarakat Islam di Dunia semenjak 11 September 2012 yang lalu. Tercatat dalam protes yang terjadi di Kantor Konsulat AS di Benghazi, Libya, dibakar sehingga menewaskan empat warga AS, termasuk Duta Besar Christopher Stevens.
Protes film Innocence of Muslims di Tunisia juga dilaporkan telah merengut korban. Menurut laporan Kementerian Kesehatan Tunisia seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (15/9/2012), sebanyak 28 orang para demonstran luka-lukan dan 3 lainnya meninggal dunia.
Insiden itu terjadi ketika para demonstran bentrok dengan aparat polisi yang mencoba membubarkan massa. Para demonstran yang marah tersebut melakukan aksi demo di luar Kedubes AS di Tunis, ibukota Tunisia.
Sementara di Sudan dilaporkan juga telah menelan korban tewas dalam protes film Innocence of Muslims. Menurutu sebuah laporan Radio berbahasa Sudan menyebutkan bahwa sebanyak tiga orang tewas saat terjadi gelombang unjuk rasa memprotes film Innocence of Muslims di luar Kedutaan Besar Amerika Serikat di Sudan, Jumat (14/9).
Siaran radio itu menyebutkan bahwa polisi menembakkan gas air mata dan menggunakan pentungan untuk berusaha membubarkan ribuan pemrotes yang berusaha menyerbu kedutaan. Beberapa dari pemrotes sempat memasuki kompleks perwakilan AS.
Sehari sebelumnya di Yaman, juga dilaporkan telah terjadi bentrokan setelah demonstran menyerbu Kedutaan Besar AS menewaskan empat pemrotes dan 48 orang cedera. Korban termasuk 10 anggota pasukan keamanan yang ditugasi menjaga kedutaan tersebut.
Aksi demo di luar Kedubes AS di Kairo, Mesir juga telah menelan satu korban jiwa. Menurut sumber-sumber keamanan, 53 polisi juga mengalami luka-luka dalam bentrok tersebut. Bahkan 7 polisi di antaranya menderita luka-luka tembakan.
Protes terhadap film Innocence of Muslims juga terjadi di Indonesia. Salah satu kelompok Islam yang bereaksi keras atas film tersebut adalah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) . HTI menilai film Innocence of Muslims adalah penghinaan terhadap Rasulullah Muhammad SAW yang dilakukan oleh orang Barat untuk ke sekian kalinya. Cabut Seruan Demo
Bergejolaknya aksi demo yang terjadi diseluruh dunia berkaitan dengan beredarnya film Innocence of Muslims telah menelan banyak korban jiwa. Atas hal tersebut kelompok berpengaruh di Mesir, Ikhwanul Muslimin mencabut seruannya untuk menggelar unjuk rasa damai di seantero Mesir guna memprotes film Innocence of Muslims yang telah merendahkan Islam dan Nabi Muhammad. Mereka menyatakan hanya akan berpartisipasi dalam unjuk rasa secara simbolis.
"Menyoroti peristiwa yang terjadi dalam 2 hari terakhir, Ikhwanul memutuskan untuk hanya berpartisipasi dalam unjuk rasa simbolis di Lapangan Tahrir, sehingga tidak akan ada lagi aksi pengrusakan properti, atau korban luka, atau korban tewas, seperti yang terjadi sebelumnya," ujar Sekjen Jenderal Ikhwanul Muslimin, Mahmud Hussein, dalam pernyataannya yang dilansir AFP, Jumat (14/9/2012).
Sebelumnya pada Kamis (13/9) waktu setempat, Ikhwanul Muslimin Mesir menyerukan aksi demo nasional untuk memprotes film 'Innocence of Muslims'. Dalam pernyataannya, Mahmud Hussein menyerukan seluruh umat muslim di Mesir untuk menggelar unjuk rasa damai pada Jumat (14/9) waktu setempat.
Tanggapan Yahudi dan Vatikan
Film Innocence of Muslims yang telah menimbulkan gejolak diberbagai negara membuat pihak Yahudi dan Vatikan juga turut angkat bicara. Dari pihak Yahudi sendiri yang sudah menyampaikan tanggapan adalah Michael Melchior, Rabi Ortodoks yang juga sebagai mantan Wamenlu Israel menyebutkan turut mengutuk film yang menyinggung Islam, dan memicu unjukrasa mematikan di Libya dan Mesir tersebut.
"Meskipun kebebasan mengungkapkan pendapat dan hak menggunakan sindiran adalah prinsip kudus demokrasi, kebebasan itu tak boleh digunakan sebagai alasan menyiarkan sampah dan lendir". Ujar Michael Melchior seperti yang dikutip dari Yahoo News.
Selain itu Federico Lombardi, Juru Bicara Vatikan juga menyampaikan hal yang senada. Vatikan mengutuk hasutan kebencian terhadap Muslim ini, termasuk kekerasan ikutannya setelah serangan mematikan atas Dubes AS di konsulat AS di Libya akibat film menyinggung Islam.
"Dampak berbahaya pelanggaran dan hasutan terhadap kepekaan umat Islam sekali lagi jelas. Tanggapan akibatnya, kadang kadang dengan hasil menyedihkan, pada gilirannya memelihara ketegangan dan kebencian serta melepaskan kekerasan. Menghormati keyakinan, naskah, angka dan lambang berbagai agama adalah prasyarat penting bagi kehidupan damai masyarakat" ujarnya.
Tanggapan Pemerintah Amerika Serikat
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton menyebut film Innocence of Muslims yang dibuat orang Israel di AS, Sam Bacile, sebagai video yang menjijikkan dan tercela.
Clinton menegaskan, pemerintah AS tidak ada hubungannya dengan film yang dimaksud, merupakan pelecehan terhadap agama Islam dengan menggambarkan Nabi Muhammad SAW sebagai sosok yang sangat negatif. "Film itu adalah upaya sinisme untuk menyerang orang lain atas keyakinan relijiusnya.
Bagi kami, khususnya bagi saya secara personal, video ini benar-benar menjijikkan dan sangat tercela. Nampaknya memang sengaja memiliki tujuan menghina, untuk merendahkan sebuah agama yang besar dan memprovokasi kemarahan," kata Clinton, Kamis (13/9).
"Pemerintah AS sama sekali tidak ada kaitannya dengan video ini. Kami secara tegas menolak isi dan pesan video ini," imbuhnya. Meski demikian, Clinton menyatakan semestinya film tersebut tidak dapat dijadikan pembenaran untuk merusak fasilitas dan menyerang diplomat AS. Sejauh ini, Clinton masih bungkam atas tuntutan para pengunjuk rasa untuk menghukum para pembuat film itu.
Innocence of Muslims di Youtube
Beredarnya trailer film Innocence of Muslims di Youtube telah menimbulkan reaksi oleh masyarakat Islam diberbagai negara. Meski demikian Google Inc secara resmi telah memberikan konfirmasi bahwa mereka menolak permintaan pihak Gedung Putih untuk menghapus dan menghentikan penayangan Innocence of Muslims dari Youtube.
Meski demikian pihak Google yang menaungi situs Youtube menyatakan bahwa mereka telah melakukan sensor terhadap keberadaan video Innocence of Muslims dibeberapa negara di Dunia, seperti di India, Indonesia, Mesir, dan Libya. Informasi terakhir juga menyebutkan bahwa film yang menghina Nabi Muhammad tersebut juga sudah diblokir dari negara Malaysia.
Adapun alasan Google tidak melakukan penghapusan secara permanen terhadap keberadaan Innocence of Muslims di Youtube adalah kerena pada setiap negara bersangkutan berbeda hukum yang berlaku, sehingga mereka tidak dapat melakukan penghapusan secara sepihak apalagi yang dibarengi dengan tekanan politik.
Meski pembatasan video Innocence of Muslims sudah diberlakukan di Indonesia, tetapi cuplikan film penghinaan terhadap umat Islam dan terlebih-lebih kepada Nabi Muhammad tersebut masih bisa diakses dari Indonesia. Keberadaan video yang diunggah dari waktu ke waktu oleh banyak pengguna Youtube, membuat keberadaan video tersebut sangat susah untuk dikontrol.
Something always seemed fishy about Columbus. Why would an Italian seek Spanish sponsorship? Why celebrate a man who enslaved and beheaded the people whose homelands he claimed? If Leif Erickson landed in North America 500 years earlier, why does Columbus get the credit?
The answers lie in Laurence Bergreen's ambitious new biography, Columbus: The Four Voyages, a spellbinding epic that's simultaneously a profoundly private portrait of the most complex, compelling, controversial creature ever to board a boat. This scrupulously researched, unbiased account of four death-defying journeys to The New World reveals the Admiral's paradoxical personality. Equal parts megalomaniac and mystic, Columbus was both cunning and charismatic, paranoid and penitent, thin-skinned and tough.
Conflicting chronicles have generated myriad Columbus myths. Mining the vivid trove of primary sources, Bergreen deftly threads eyewitness accounts of Columbus and his crew throughout the narrative. If this remarkable book can be faulted, it's for the occasional repetitions that result from the varied versions.
Always a visionary sailor, Columbus was late to luck, at last securing his long-sought sponsorship in 1492, at age 41. His mission? Beat the Portuguese to pioneering a seaway to Asia. Instead of a new trade route, however, Columbus discovered a new world. The Caribbean island on which he first anchored is unknown, but the headstrong Admiral carried on forever confident that he'd found the gateway to Asia.
Within a single decade, Columbus ventured three additional trips, each more daring, gory and heartbreaking than the last. "Not a day passes," he wrote, "that we do not look danger in the face." There were cannibals, mutinies and an 88-day storm that destroyed sails, devastated rigging and sickened the entire crew.
The islanders — thinking them from India, Columbus called them "Indios" — transfixed him. When the Santa Maria wrecked on reefs, these natives, naked "as their mothers bore them," rushed to his rescue. "In all the world," Columbus wrote, "there is no better people." But as his psyche unraveled, Bergreen makes clear that Columbus treated them barbarically.
The Admiral of the Ocean Sea forswore compasses, maps, and stars in favor of "dead reckoning." A genius at reading movements of sea, sky and birds, Columbus was a peerless navigator. Though he lost men on land, he nearly never lost a sailor at sea. His fourth trip, documented by Columbus' 13-year-old son, sailed the Atlantic in 20 days, a record even now.
Before Columbus' voyages, there was no red sauce for Italy's pasta. Tomatoes were unknown in Europe, as were peanuts, chocolate, corn, turkeys and tobacco. And the New World hadn't witnessed wheat, sugar, alcohol or smallpox, nor did it know coffee, cattle, chickens or horses.
Columbus, a passionately pious seaman who never cursed, hewed to a higher power. It was a Friar friend who presented him to his patrons, Ferdinand and Isabella. But Columbus' craving to convert Indians to Catholicism paled next to his lust for gold and longing for acclaim.
During a tempest, sure that the end had come, our tragic hero cast to sea a barrel containing a parchment record of his virtuosic achievements. It has never been found.
John Forbes Nash Jr lahir pada tanggal
13 Juni 1928 di Bluefield, West Virginia. Ayahnya adalah seorang insinyur
listrik dan ibunya bekerja sebagai guru sekolah, sebelum menikah. John
dibesarkan di rumah tangga yang penuh kasih sayang yang dipupuk
kegeniusannya. Di usia dini ia suka bekerja secara mandiri, sering bermain sendirian.
Ayahnya memberinya buku ilmiah untuk belajar, untuk memastikan bahwa ia
menerima pendidikan yang baik. Dia dikenal eksentrik di sekolahnya, dengan
pertimbangan kegiatan tarian, olahraga, dan kegiatan sosial lainnya untuk
mengalihkan dia dari kerjaannya dalam studi ilmiah dan eksperimen. Ia
mengetahui dan menjadi sadar akan keunggulan intelektual atas
rekan-rekannya dan mengembangkan rasa kebanggaan yang berlebihan. Ibunya
mengajari John di luar sekolah, sehingga dia dapat lulus satu tingkat.
Selama di
bangku SMA, John memenangkan beasiswa Westinghouse,salah satu dari
sepuluh penghargaan bergengsi dari negara. Dia pergi kuliah ke Carnegie
Institute of Technology, dan pada tahun1948, lulus dengan gelar Master
dalam waktu tiga tahun. Meskipun dia berencana mengambil teknik kimia, dia
dapat dengan cepat mengetahui kemampuan dan kecintaannya dalam matematika,
dan akhirnya beralih jurusan. Dosen pembimbingnya menulis surat
rekomendasi untuknya dan mengatakan “Orang ini adalah seorang jenius”.
Setelah
lulus, John langsung ke Princeton University dimana dia banyak dikagumi oleh teman-temannya.
John mengembangkan suatu permainan yang disebut “Nash” yang melibatkan
strategi dan perencanaan. Permainan dikenal diselruh kampus, dan John
menemukan dirinya mempunyai teman.
Pencapaian terbesarnya selama di Princeton adalah mengembangkan sebuah
teori yang disebut “Nash Equilibrium”, yang diterapkan pada teori
permainan (Game Theory). Dalam teori permainan dan kompetisi sebelumnya
mengatakan, bahwa setiap orang berjuang memperebutkan keinginan masing-masing.
Dia mengembangkan sebuah ide, bahwa setiap pemain dalam permainan
tersebut, ada sebuah solusi ideal yang berhubungan dengan tindakan pemain
lain. Meskipun keunggulan teori tersebut masih dipertanyakan, setidaknya
telah memberikan ketenaran selama beberapa dekade.
John mulai
jarang menghadiri kelas, bersikeras bahwa hal itu akan merusak keasliannya. Dia
terus mencari cara untuk mengembangkan dirinya dalam bidang
matematika untuk menjadi ahli matematika terbesar di dunia. Dia
terus-menerus berjalan melewati lorong sambil bersiul Bach's "Little
Fugue" dan mengendarai sepeda dalam angka delapan atau simbol tak
terhingga di kompleks perguruan tinggi di kampus.
Setelah lulus dengan gelar Phd, John
pindah ke Boston, dimana ia menjadi anggota terkemuka staf pengajar di
Massachusetts Institute of Technology. Ia disebut sebagai “anak profesor” oleh
para mahasiswa sejak muda, tetapi ia menganggap dirinya sangat elit.
Rekan-rekannya merasa terganggu dengan kesombongan John, tetapi mereka
masih dapat mentoleransi John karena kejeniusannya. Dia dapat dengan cepat
menciptakan penemuan besar pada bidang matematika seperti geometri dan
persamaan diferensial parsial. Pada tahun 1958, John masuk dalam majalah
Fortune Magazine, sebagai salah satu tokoh besar dalam bidang
matematika. Akantetapi, John masih menganggap dirinya gagal, karena belum
mencapai medali Field, yaitu penghargaan tertinggi dalam bidang
matematika.
Selama mengajar di MIT, John bertemu dengan seorang wanita bernama
Eleanor Stier dan kemudian diketahui sedang hamil. Setelah lahir, John
menolak mengakui anak tersebut, tetapi terus melakukan hubungan seksual
dengan wanita tersebut, hingga pada akhirnya John terlibat asmara dengan
seorang murid bernama Alicia Larde. Alicia adalah seorang mahasiswi di
MIT. Pada Februari 1957, John menikah dengan Alicia, dan
mempunyai anak pada tahun 1959.
Pada
saat itu kondisi mental John mulai buruk. Diperkirakan penyebab utama kecemasan
psikotik adalah kekhawatiran akan pekerjaan dan kehamilan Alicia. Temannya
mengetahui tingkah laku aneh John pada saat Malam Tahun Baru, dimana John
berpakaian seperti seorang bayi dan menghabiskan waktu sepanjang malam
meringkuk di pangkuan Alicia sambil menghisap ibu jarinya. Di kelas kursus
Teori Permainan. John menunjuk seorang mahasiswa pascasarjana untuk
mengajar dan menghilang untuk beberapa minggu, dan tiba-tiba muncul di tempat
umum kampus MIT, dan berseru bahwa dia mendapat pesan rahasia dari makhluk
ruang angkasa melalui koran New York Times. Pada saat mengajar kuliah dia
mengatakan bahwa dia masuk di sampul majalah LIFE, dia mengetahui kejadian
ini karena angka 23 adalah angka favoritnya.
Di kampus dia mulai melihat orang-orang menggunakan dasi merah. Dia
berpikir bahwa orang-orang itu adalah anggota dari Organisasi Rahasia
Komunis dan mulai mengamati mereka. Ketika University of
Chicago menawarkan John posisi bergengsi, dia menolaknya dan mengatakan,
bahwa dia telah direncanakan menjadi penguasa Antartica. Dia mengatakan kepada
koleganya tentang makhluk extraterestial dan agen rahasia pemerintah
bekerja sama untuk menghancurkan reputasi dan kredibilitasnya, dan adanya
ancaman gangguan.Kepala departemen matematika melepaskan John dari tanggung
jawab mengajar, berpikir bahwa John terkena gangguan saraf.
Akhirnya John di opname di rumah sakit swasta di dekat Boston. Dia didiagnosa
sebagai Skizofrenia paranoid dan fiberikan Thorazine untuk menenangkannya.
Perawat dan psikoanalis menyebutnya sebagai “Profesor”. Kemudian John
mengundurkan diri dari MIT, menarik uang pensiunnya, dan pindah ke Eropa. Di
Eropa John berupaya melepas kewarganegaraan Amerika Serikat dan menyatakan
diri sebagai status pengungsi. Alicia menyusul John ke Eropa dan meminta
John dideportasi kembali ke Amerika Serikat. John mengklaim bahwa dia
telah dirantai dan dikirim kembali dalam sebuah kapal, seperti seorang budak.
Setelah
pulang ke Amerika Serikat, John mulai berkeliaran di sekitar Princeton, berbicara
mengenai dirinya sendiri sebagai orang ketiga, menulis kartu pos aneh, dan
berceramah tanpa henti tentang numerologi. Alicia bekerja di Princeton untuk
mendukung keluarga mereka. Alicia berhasil meyakinkan staff di
Princeton untuk memberikan pekerjaan kepada suaminya dalam matematika
untuk membantu John kembali ke masyarakat. Namun John menolak dan
mengatakan pemerintah bersekongkol melawan dia. Dia kemudian membuat
panggilan telepon ke anggota keluarganya dengan menggunakan nama fiktif.
Tahun 1961, Alicia memutuskan untuk membawa John dan saudara perempuan John ke
Trenton State Hospital di New Jersey. Disana John mendapat terapi
insulin-coma, dimana pasien di suntik dengan insulin dalam dosis besar
sehingga menjadi koma, sering menyebabkan kejang. Rekan-rekannya dalam
matematika marah dan menulis surat ke rumah sakit, mendesak para dokter
untuk melindungi pikiran John bagi kebaikan manusia. John menjalani terapi
insulin selama enam bulan dan tampak sangat mengerikan bagi anggota keluarga.
Mantan
rekan John di Princeton menemukan beberapa penelitian dan publikasi mengenai
Fluid Dynamic (Dinamika Fluida), hasil kerja John selama empat tahun. John
pergi ke Eropa lagi, mengirimkan kartu pos aneh kepada keluarganya dengan
pesan rahasia dan teorema matematika. Tidak berapa lama kemudian John
kembali dengan keadaan tampak
kuyu.
Tahun 1962, Alicia mengajukan gugatan cerai, dan John kembali lagi
bersama Eleanor dan anak pertamanya. Eleanor mengeluh karena John
meninggalkan dia dan anak tanpa dukungan dan membenci dirinya karena
melakukan itu. Rekan-rekannya di Boston mendapatkannya apartemen dan mengatur
agar ia bertemu dengan seorang psikiater, yang meresepkan obat anti
psikotik. Kondisi John mulai meningkat secara dramatis, mulai terlihat
seperti Nash tua untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun. Kondisi John jauh
lebih baik dan sifat egois alami John telah benar-benar menghilang. Dia
bahkan mulai bertemu dengan Eleanor dan melihat anak pertamanya.
Kurang dari
setahun setelah pindah ke Boston, John berhenti minum obat, menyebabkan
gejala-gejalanya muncul kembali. John berkata bahwa ia berhenti minum obat
terutama karena perasaan kelelahan dan ketidakmampuan untuk berkonsentrasi
pada pekerjaan. Kali ini, ia mendengar suara-suara bersama dengan delusi
visual. Suara-suara terus-menerus mengkritik perilaku dan sangat memperburuk
kondisi mentalnya.
Pada tahun
1970, Alicia memperbolehkan John untuk pindah dan tinggal bersamanya dengan
anak mereka, dan berjanji untuk tidak pernah mendesak John ke rumah sakit.
Dia merawat John tidak hanya sebagai suami, tapi untuk melindungi John
dari hidup di jalanan sebagai gelandangan. Dia mulai muncul di
Princeton, menulis rumus matematika di seluruh kampus dan mengembangkan
reputasi sebagai "The Phantom" karena dia ekstrim introvert.
Mitos berkembang dikalangan mahasiswa, bahwa penyebab kegilaan John adalah
karena upaya John untuk mencoba memecahkan suatu masalah matematika
kompleks.
Selama
dekade berikutnya, ia terus mengembara di kampus, bekerja secara independen
pada masalah matematika. Suatu waktu pada tahun 1980-an, ia akhirnya
berhasil mengatasi penyakit mental, belajar untuk menolak suara-suara yang
ia dengar di kepalanya. Kesembuhannya terjadi secara bertahap, tetapi memudahkan dia
untuk secara perlahan-lahan menjadi sehat secara mental, sehingga dia
memperoleh kembali peran dalam masyarakat. Dia mengatakan bahwa pemulihan
itu sebagai akibat dari keputusan untuk berpikir rasional.
Seiring
waktu idenya dari sebuah titik ekuilibrium dalam teori permainan akhirnya
menarik perhatian pada saat yang tepat dan menjadi landasan ekonomi
modern. Para ekonom kebanyakan menggunakan ide-ide John untuk mencoba
memprediksi kejadian dalam perekonomian dunia. Anggota komite Nobel
akhirnya memutuskan untuk memberikan penghargaan Nobel kepada John F.
Nash dalam Ekonomi pada tahun 1994,
meskipun kekhawatiran dari dirinya
menyebabkan rasa malu yang besar. Orang-orang terkejut
bahwa seseorang yang menderita skizofrenia selama bertahun-tahun bisa
pulih dan menerima penghargaan bergengsi tersebut.
Sekarang, Nash bekerja di departemen matematika di Princeton. Dia telah menikah
kembali dengan Alicia dan mengetahui bahwa anaknya sendiri juga menderita
skizofrenia. Hidupnya diabadikan dalam film "A Beautiful Mind",
dengan karakter yang diperankan oleh Russell Crowe.
I'm just an ordinary girl who wanna be an extraordinary girl 'O' to 'E' | Pray + Try + Honest = Success|Kuawali langkahku dengan Ta'awudz & Basmallah |Di blog ini saya cuma mau berbagi info-info kepada anda kalian semua.
-Semoga Berguna- ^^